5 Hewan Endemik Burkina Faso yang Unik dan Khas, Mari Kenalan!

5 Hewan Endemik Burkina Faso yang Unik dan Khas, Mari Kenalan!

Burkina Faso mungkin lebih dikenal sebagai negara sabana kering di Afrika Barat, tapi jangan salah! Di balik hamparan padang rumput dan gurun semi-aridnya, negara ini menyimpan beragam hewan khas yang menarik perhatian para biolog dan pecinta alam liar. Meski sebagian besar belum terlalu populer, hewan-hewan ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies lain di kawasan Afrika.

Keragaman fauna di Burkina Faso dipengaruhi oleh posisi geografisnya yang berada di zona transisi antara wilayah Sahel dan savana Sudan. Dengan tekanan perubahan iklim dan aktivitas manusia yang meningkat, mengenal dan menjaga fauna khas ini menjadi langkah penting untuk konservasi. Mari kita kenali hewan-hewan unik yang hidup dan berkembang di negara ini!

1. Babi hutan Burundi, babi hutan Afrika yang tahan terhadap kekeringan


Warthog

burkina (

Phacochoerus


Africanus

) adalah subpopulasi dari babi hutan Afrika yang ditemukan terutama di sabana dan wilayah kering Burkina Faso. Mereka memiliki tubuh besar dan kekar, taring melengkung ke atas, serta rambut-rambut kaku di punggung yang menyerupai jengger. Hewan ini sangat tahan terhadap lingkungan panas dan kekurangan air, menjadikannya spesies yang tangguh di habitat semi-gurun.

Menurut laporan dari

African Wildlife Foundation, warthog

jenis ini berkembang biak di sekitar wilayah Taman Nasional Arly dan W. Mereka sangat adaptif dan mampu menggali tanah untuk mencari akar-akaran serta sumber air tersembunyi. Kebiasaan ini membuatnya tetap bertahan bahkan saat musim kering panjang melanda kawasan tersebut.

Meskipun bukan endemik mutlak (karena juga ditemukan di negara tetangga),

babi hutan

Burkina menunjukkan pola perilaku dan ukuran tubuh yang agak berbeda dibandingkan populasi dari wilayah Afrika Tengah. Variasi lokal ini membuat mereka menarik untuk penelitian biologi evolusioner dan konservasi mikrohabitat.

2. Monyet hijau Burkina, penghuni hutan tepi sabana yang cerdas

Kera hijau (

Chlorocebus


sabaeus

), yang juga dikenal sebagai monyet hijau, sering ditemukan di wilayah barat daya Burkina Faso, khususnya di kawasan Bobo-Dioulasso dan sekitar hutan riparian. Warna bulunya hijau dengan wajah hitam kontras membuatnya mudah dikenali. Spesies ini termasuk cerdas dan sangat sosial, hidup dalam kelompok besar hingga 30 ekor.

Dilaporkan dari

Info Primata Net Universitas Wisconsin

, monyet hijau di Burkina Faso menunjukkan pola komunikasi vokal yang unik dibandingkan dengan populasi di Senegal atau Pantai Gading. Para ahli primatologi mencatat adanya variasi dialek suara yang bisa menunjukkan adaptasi lokal terhadap predator dan kondisi ekosistem sekitar.

Selain menarik dari sisi perilaku, monyet hijau juga memainkan peran penting dalam ekologi lokal. Mereka menyebarkan biji dari buah-buahan yang mereka makan dan menjadi indikator penting dari kualitas hutan yang tersisa di Burkina Faso. Sayangnya, ancaman perburuan dan hilangnya habitat terus mengancam populasi mereka.

3. Bulbul burkina, penyanyi sabana yang eksotis dan setia

Burung bulbul umum

Pycnonotus


barbatus

) memang tersebar luas di Afrika, tetapi subpopulasi di Burkina Faso menunjukkan karakteristik unik dalam suara dan warna. Beberapa peneliti mengelompokkan mereka sebagai subspesies

burkinaensis

karena vokalisasi yang lebih panjang dan berirama rendah. Suara khasnya bahkan menjadi bagian dari suasana pagi hari di desa-desa sabana.

Menurut studi

iNaturalist

, burung ini sangat adaptif terhadap lingkungan pertanian dan tepi hutan. Mereka sering ditemukan bersarang di atap rumah jerami atau semak berduri dekat ladang. Bulbul Burkina dikenal sebagai spesies semi-endemik karena cenderung tinggal di kawasan yang terbatas dan tidak bermigrasi jauh.

Uniknya vokalnya menarik perhatian

ornitolog

untuk melakukan pemetaan sonik terhadap burung sabana. Selain itu, burung ini menjadi simbol penting bagi penduduk lokal karena diyakini membawa pertanda datangnya musim hujan atau panen. Kepercayaan ini turut menjaga keberlangsungan hidup mereka di tengah perubahan lanskap.

4. Kadal togo di selatan Burkina, reptil kecil dengan kilau logam


Panaspis


Togoensis

atau kadal togo, tersebar secara terbatas di Afrika Barat, termasuk bagian selatan Burkina Faso. Reptil ini memiliki sisik mengilap berwarna hijau zamrud atau biru logam saat terkena sinar matahari. Ukurannya kecil, hanya sekitar 10–15 cm, tetapi sangat gesit dan sulit ditangkap.

Dalam jurnal

Konservasi Amfibi dan Reptil

, kadal ini sangat bergantung pada kelembapan lokal dan sering ditemukan di celah-celah batu, di bawah kayu lapuk, atau di sekitar sungai musiman. Perubahan curah hujan dan konversi lahan menjadi ancaman serius terhadap keberadaan spesies ini di Burkina Faso.

Yang unik adalah kadal ini menjadi perhatian warga setempat karena diyakini membawa “keberuntungan hujan” jika terlihat pada awal musim tanam. Meskipun terdengar mitologis, keyakinan tersebut bisa jadi mendorong konservasi budaya terhadap spesies kecil tapi penting ini.

5. Ular pasir sahel, yang licin tapi tidak berbisa, namun sangat luar biasa cepatnya!


Psammophis lineolatus

adalah ular yang cepat, umum ditemukan di gurun dan sabana Burkina Faso. Subpopulasi di wilayah ini terkadang disebut burkinensis karena memiliki pola garis yang lebih gelap dan tajam. Meskipun tampak menakutkan, ular ini tidak berbisa dan lebih sering memburu serangga serta kadal kecil daripada mengganggu manusia.

Referensi dari

Basis Data Reptil

menyatakan bahwa spesies ini merupakan contoh adaptasi ekstrem terhadap suhu tinggi dan pasir panas. Ia mampu bergerak dengan lincah bahkan di tengah siang yang terik. Ular ini sangat peka terhadap getaran tanah dan dapat bereaksi dalam hitungan detik.

Sayangnya, ketidaktahuan masyarakat menyebabkan ular ini sering dibunuh karena disangka berbisa. Padahal mereka memiliki peran penting dalam mengendalikan populasi hama pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem sabana Burkina Faso.

Banyak spesies yang tidak terlihat di peta konservasi besar justru memiliki peran sangat penting di tingkat lokal. Hewan-hewan khas Burkina Faso, meskipun tidak spektakuler seperti singa atau gajah, adalah pengatur ritme kehidupan ekosistem sabana yang keras dan menantang.

Dengan semakin meningkatnya ancaman perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan perburuan liar, spesies-spesies ini membutuhkan perhatian yang lebih serius. Langkah kecil seperti edukasi lokal, penelitian mikrohabitat, dan pelestarian berbasis komunitas bisa menjadi fondasi penting dalam menjaga kekayaan fauna Burkina Faso yang hampir terlupakan.

Tohir78

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *