Kulit Terkelupas Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kulit Terkelupas Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ibu mungkin merasa khawatir saat menemukan kulit terkelupas atau iritasi selama kehamilan. Sebenarnya, kondisi ini cukup umum terjadi. Perubahan hormon, kenaikan berat badan, serta gesekan kulit yang lebih sering akibat perut yang membesar dapat memicu kulit terkelupas.

Namun, meskipun umum, tetap perlu ditangani agar tidak menyebabkan infeksi atau rasa tidak nyaman yang mengganggu.

Penyebab kulit terkelupas saat hamil

Beberapa hal yang dapat menyebabkan kulit terkelupas atau iritasi selama kehamilan antara lain:

1. Gesekan kulit

Perut yang semakin besar saat hamil menyebabkan perubahan postur tubuh, termasuk jarak antara kedua paha menjadi lebih sempit. Akibatnya, kulit paha bagian dalam sering menggosok saat berjalan, demikian juga dengan area di bawah payudara dan lipatan perut. Gesekan yang terjadi secara terus-menerus ini dapat memicu iritasi pada kulit.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam

Terapi Dermatologi

menyebutkan bahwa gesekan atau chafing adalah salah satu penyebab utama iritasi kulit, terutama pada area lipatan tubuh seperti paha bagian dalam, bawah payudara, dan perut. Saat hamil, perubahan bentuk tubuh dan cara berjalan bisa meningkatkan risiko kulit saling bergesekan hingga lecet.

2. Perubahan hormonal

Hormon estrogen dan progesteron yang meningkat selama kehamilan membuat kulit menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Penelitian yang dimuat di

Jurnal Internasional Dermatologi Wanita

menyebutkan, sekitar 90 persen ibu hamil mengalami perubahan kulit akibat hormonal.

3. Kelembapan berlebihan

Tubuh ibu hamil bekerja lebih keras untuk mendukung metabolisme dan pertumbuhan janin. Ini menyebabkan suhu tubuh meningkat dan memicu produksi keringat berlebih. Dikutip dari

Asosiasi Kehamilan Amerika

, kelembapan di area lipatan, menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri atau jamur yang memperburuk iritasi.

4. Pakaian ketat

Bahan pakaian yang tidak menyerap keringat atau terlalu ketat dapat menyebabkan penumpukan kelembapan dan meningkatkan gesekan pada kulit. Literatur dalam Journal of the American Academy of Dermatology menyarankan penggunaan pakaian berbahan katun yang longgar untuk meminimalkan risiko lecet selama kehamilan.

Kulit lecet saat hamil, normalkah?

Ya, kulit lecet umumnya terjadi secara normal saat hamil. Menurut sebuah studi menunjukkan bahwa perubahan pada kulit, termasuk iritasi, luka bakar, dan ruam, adalah bagian dari respons adaptasi tubuh ibu terhadap kehamilan.

Namun, jika luka terlihat parah, berlendir, disertai rasa sakit yang hebat atau demam, sebaiknya Ibu segera memeriksakan diri ke dokter agar tidak berkembang menjadi infeksi yang serius.

Cara mengatasi kulit terkelupas saat hamil

Kulit lecet selama kehamilan memang sering terjadi dan umumnya masih termasuk normal. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, lecet bisa semakin parah, membuat Ibu tidak nyaman, bahkan berisiko infeksi. Berikut beberapa cara aman yang bisa Ibu lakukan untuk membantu meredakan sekaligus mencegah kulit lecet selama kehamilan.

1. Gunakan pelembap yang aman untuk ibu hamil

Kulit yang lembap akan lebih elastis dan tidak mudah teriritasi. Pilih pelembap yang bebas dari wewangian keras dan alkohol, agar aman untuk kulit sensitif selama kehamilan.

2. Pakailah pakaian yang longgar dan menyerap keringat

Pilih pakaian berbahan katun yang longgar agar kulit bisa ‘bernapas’ dan meminimalkan gesekan. Hindari pakaian ketat yang justru memperburuk gesekan dan menahan keringat.

3. Jaga kebersihan tubuh

Mandi dua kali sehari dengan air bersih dan sabun lembut dapat membantu mengurangi risiko iritasi. Setelah mandi, pastikan tubuh benar-benar kering terutama pada area lipatan seperti paha, perut bagian bawah, dan bawah payudara.

4. Gunakan bedak khusus di area lipatan

Bedak yang dirancang untuk menyerap kelembapan dapat membantu menjaga area lipatan tetap kering sehingga mengurangi risiko lecet. Pilih bedak yang tidak mengandung talkum jika Ibu memiliki kulit yang sangat sensitif.

5. Oleskan krim anti iritasi sesuai anjuran dokter

Jika luka sudah muncul, Ibu bisa menggunakan salep atau krim anti iritasi. Namun pastikan krim tersebut diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter agar aman selama kehamilan.

6. Minum air yang cukup

Hidrasi dari dalam sangat penting untuk menjaga elastisitas kulit. Pastikan Ibu minum cukup air setiap hari untuk membantu kulit tetap sehat dan tidak mudah kering atau pecah.

7. Kurangi aktivitas yang memicu gesekan berlebihan

Jika lecet sering muncul di paha bagian dalam, coba kurangi berjalan terlalu jauh atau gunakan celana pendek lembut (celana anti gesekan) di bawah rok untuk mengurangi gesekan. Cukupi kebutuhan cairan agar kulit tetap terhidrasi dari dalam, karena hidrasi yang baik membantu menjaga elastisitas kulit.

Pilihan Redaksi

  • Kehamilan 5 Pasangan Selebritis Muda Ini Akhirnya Dikaruniai Anak, Ini Fotonya

  • Ketahui Perawatan Wajah yang Aman untuk Ibu Hamil agar Kulit Tidak Kusam

  • Apakah Aman Ibu Hamil Menggunakan Dry Shampoo? Dengar Pendapat Ahli

Bagi Ibu yang ingin berbagi tentang parenting dan bisa mendapatkan banyak hadiah, ayo bergabung dengan komunitas FaktaUtamaSquad. Daftar klik di

SINI.

Gratis!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *