Mendarat di Dapur Rakyat, Cerita Letnan Jenderal TNI Samsul Rizal Memantau Gizi Anak Bangsa

Mendarat di Dapur Rakyat, Cerita Letnan Jenderal TNI Samsul Rizal Memantau Gizi Anak Bangsa


Fakta Utama

– Siapa yang bisa menyangka, seorang jenderal penerbang yang terbiasa terbang melalui langit di dalam kokpit pesawat tempur kini sibuk di tengah kepulan asap dapur.

Namun, bukan sembarang dapur, melainkan dapur masa depan anak-anak Indonesia. Dialah Marsekal Madya TNI Samsul Rizal, sosok visioner di balik program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan pemerintah.

Pemenang Adhi Makayasa ini, yang dahulu dikenal karena keahliannya dalam mengawasi wilayah udara dan menerbangkan pesawat legendaris F-5 Tiger, kini beralih fokus untuk menjaga gizi anak bangsa.

“Dari langit ke dapur, tetapi prinsipnya sama: pengabdian untuk bangsa,” katanya sambil menyambung rasa dengan petani dan meninjau rantai pasok pangan untuk MBG di Kuningan, Selasa 8 Juli 2025.

Strategi Perang untuk Ketahanan Pizi

Disiplin militer dan ketelitian yang biasanya ia terapkan dalam menyusun skenario tempur kompleks dengan puluhan pesawat, kini ia alirkan untuk menyusun strategi peningkatan gizi nasional, pengentasan stunting, dan pemberdayaan SDM lokal.

Sebagai Wakil Ketua Penyelenggara SPPI (Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia) di Universitas Pertahanan, Samsul Rizal memimpin proyek ambisius perekrutan 30 ribu tenaga profesional yang akan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan MBG.

Tidak hanya memimpin dari balik meja, Jenderal Bintang 3 yang dikenal dekat dengan ulama dan kiai ini secara aktif terjun langsung ke lapangan. Ia berkolaborasi dengan pesantren, sekolah, akademisi, dan pelaku usaha daerah.

Ia bahkan secara langsung meninjau rantai pasok pangan di Kuningan dan Cirebon, berdiskusi dengan para petani, melihat lokasi tambak ikan, hingga meninjau persiapan pembangunan dapur MBG di pesantren serta berbagai lokasi lainnya di Cirebon.

“Dari dapur ini kita bangun ketahanan bangsa, mulai dari perut rakyat,” katanya penuh semangat, menegaskan betapa strategisnya program ini bagi masa depan Indonesia.

Dari Kokpit Pesawat F-5 Tiger ke Dapur Rakyat

Seorang prajurit yang ahli dalam strategi perang untuk menjaga wilayah udara dan sangat mahir dalam mengemudikan pesawat F-5 Tiger, Marsekal Madya TNI Samsul Rizal kini beralih untuk menjaga gizi anak bangsa.

Dengan strategi yang berbeda tetapi memiliki makna dan tujuan yang sama dalam pengabdian untuk bangsa, Jenderal Bintang 3 yang sering mengaji dan berjamaah dzikir sholawat di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya ini dengan penuh dedikasi mengawal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto demi mewujudkan Indonesia Makmur.

Prajurit penerima Adhi Makayasa ini memiliki pengalaman strategis yang luas di kancah militer: dari Komandan Flight A Skadron Udara 15, Komandan Skadron Buru Sergap (Skadud 14), hingga Pangkoopsud III yang bertanggung jawab atas wilayah udara Indonesia timur. Ia juga pernah menjabat Komandan Seskoau, Aspers Panglima TNI, dan Dansesko TNI — posisi-posisi puncak yang membutuhkan kepemimpinan sekaligus pemikiran strategis tingkat tinggi.

Kini, ia bekerja dalam pelayanan yang lebih mendekatkan diri kepada masyarakat: mengawasi program MBG di Universitas Pertahanan sebagai Wakil Ketua Penyelenggara SPPI. Ia tidak hanya memimpin dari balik meja, tetapi turun langsung melayani ke masyarakat, bekerja sama dengan pesantren, sekolah, akademisi, dan pelaku usaha lokal untuk memastikan sinergi program berjalan secara efektif.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai komandan misi di langit, Samsul Rizal terbiasa mengambil keputusan dalam hitungan detik. Ia menyusun skenario tempur yang kompleks, memimpin misi udara dengan hingga 40 pesawat terlibat. Kini, ketelitian dan kecepatan itu ia bawa ke medan baru, menyusun strategi nasional peningkatan gizi, pengentasan stunting, dan pemberdayaan SDM lokal.

Jenderal Samsul menegaskan pentingnya bagi setiap pihak yang telah diberi amanah oleh negara untuk menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, totalitas, dan tanggung jawab moral demi menyukseskan ide besar Presiden Prabowo dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia juga mengajak seluruh pelaksana program untuk bekerja dengan sikap mental yang benar, tidak menyimpang dari nilai-nilai moral, tidak menyalahgunakan wewenang, dan tetap fokus pada tujuan utama: memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan akses gizi yang layak demi masa depan bangsa.

Namun, di lapangan masih ditemukan dinamika yang tidak sejalan dengan semangat tersebut. “Kami temukan ada oknum yang seharusnya melayani calon pengelola dapur mandiri dengan baik, malah justru mempersulit.

Bahkan, mereka diduga menyusun skenario untuk keuntungan pribadi. Ini jelas merusak semangat program dan bertentangan langsung dengan arahan Presiden Prabowo, yang menekankan bahwa MBG harus dijalankan secara bersih, amanah, dan profesional,” ujar Samsul Rizal.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen moral dan profesionalisme para pelaksana. “Program ini bukan sekadar proyek, tetapi amanah besar yang berkaitan dengan masa depan generasi penerus. Maka, tidak boleh ada ruang untuk perilaku menyimpang. Kita semua harus berdiri tegak lurus, bekerja sepenuh hati, dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya,” tegasnya.***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *