Tohir78
–
Berikut ini adalah Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025 / 16 Muharram, dengan judul Tanda-Tanda Orang Bertakwa
Pelaksanaan khutbah Jumat merupakan salah satu rukun yang wajib dikerjakan pada hari Jumat.
Nasihat untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad berikut ini.
Dari Ammar bin Yasir berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan pendeknya khutbahnya merupakan bagian dari pemahamannya. Maka perpanjanglah shalat dan pendekkanlah khutbah. Dan sesungguhnya di dalam penyampaian (khutbah) terdapat sihir.” (HR Muslim dan Ahmad)
Artinya: “Dari Ammar bin Yasir (dari) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda keahlian seseorang dalam agama. Oleh karena itu perpanjanglah shalat dan singkatkanlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat terdapat daya tarik.” (HR Muslim dan Ahmad)
Dalam Islam sendiri menganjurkan agar khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Oleh karena itu, penting bagi para Khotib untuk memperhatikan dengan cermat apa yang disampaikan, agar dapat sampai kepada pendengar atau jamaah, dan dapat dipahami serta diamalkan sesuai syarat.
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini FaktaUtamagin membahas tentang satu tema dengan judul Tanda-Tanda Orang Bertakwa.
Khutbah I
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, meminta ampunan kepada-Nya, dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan berkah kepada Nabi kita Muhammad, Nabi yang ummi, keluarganya, dan para sahabatnya, serta berikan keselamatan yang banyak. Setelah itu, wahai saudara-saudara muslimin. Aku nasihatkan kalian dan diriku sendiri untuk takwa kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi-Nya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya hal itu akan memperbaiki amal-amal kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah berhasil meraih kemenangan yang besar.
Hadirin yang di rahmati Allah
Hadirin Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Pada suatu kesempatan Imam Ali Karramallahuwajhah ditanya tentang ciri-ciri orang yang bertakwa itu seperti apa. Maka beliau menjawab bahwa ada empat ciri khas orang yang disebut sebagai orang yang bertakwa (muttaqin).
Pertama, Dia hanya takut kepada Allah SWT, tidak kepada selain-Nya. Pada setiap diri manusia, Allah tempatkan perasaan yang berpasangan, sedih dan bahagia, harapan dan kecemasan, juga berani dan ketakutan. Secara dasar, rasa takut yang ada pada diri manusia akan membuatnya lari dari objek yang ditakutinya, namun rasa takut kepada Allah SWT justru akan membuat dirinya semakin dekat dan hanya bergantung kepada Allah SWT, segala urusan hanya disandarkan kepada-Nya.
Rasulullah saw bersabda: “Mohonlah kepada Allah, meskipun hanya sebutir garam untuk makan malam. Rasa takut seperti ini akan membuat seseorang merasa nyaman di sisi Allah swt dan tidak bergantung kepada selain Allah swt”. Yang kedua adalah cenderung mengamalkan isi Al-Qur’an, baik hukumnya, nilai etikanya, atau suka berinteraksi dengan Al-Qur’an itu sendiri. Inilah ciri dari orang yang bertakwa menurut Imam Ali bin Abi Thalib.
Selalu membaca Al-Qur’an, mendengarkan bacaannya, memikirkan maknanya, dan berusaha hidup sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. Sehingga seseorang yang semakin bertakwa akan cenderung lebih mengutamakan Al-Qur’an dibandingkan ucapan atau bacaan lainnya. Ciri ketiga adalah qana’ah atau merasa puas terhadap apa yang dimiliki. Seseorang yang dekat dengan Allah SWT, selalu takut kepada Allah.
Ketika manusia sudah sangat dekat dengan Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka ia akan menyadari betul bahwa sebaik-baik cara menghadapi hidup ini adalah bersyukur dengan apapun yang Allah berikan, baik suka maupun duka, baik cukup maupun tidak cukup. Sebab bagi orang yang qana’ah maka segala keputusan Allah adalah yang terbaik baginya apapun keadaannya. Sikap qona’ah inilah yang akan membawanya hidup sederhana dan jauh dari sikap memaksakan diri.
Ciri keempat orang yang bertakwa adalah selalu menyadari bahwa dunia bukan tempat tinggal terakhir baginya, dunia bukan tempat asalnya, dia akan kembali ke kampung halaman aslinya, yaitu akhirat, tempat ayah dan ibu moyangnya pernah tinggal. Orang yang bertakwa selalu memikirkan masa depan akhiratnya, meskipun dia masih hidup di dunia.
Ia akan selalu sibuk dengan akhiratnya meskipun sedang sibuk dengan dunia. Semoga Allah swt menjadikan kita semua, orang-orang yang baik dalam berkomunikasi, baik kepada sesama manusia, terlebih lagi kepada orang tua, guru-guru kita, orang-orang yang lebih dewasa dan yang lebih tua dari kita. Amin ya Rabbal a’alamin.
Semoga Allah memberkati kami dan kalian dalam Al-Qur’an yang mulia, dan memberi manfaat kepada kami serta kalian dengan apa yang ada di dalamnya dari ayat-ayat dan peringatan yang bijaksana, dan terimalah dari kami dan kalian bacaan Al-Qur’an tersebut. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan agar Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik perbuatannya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, yang Allah memuji kebaikannya. Dan semoga shalawat dan salam juga tercurah kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada siapa saja yang mengikuti mereka dengan kebaikan. Wahai hamba-hamba Allah, aku menasihati diriku dan kalian semua untuk bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itulah yang beruntung. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim. Adapun setelah itu, Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam kepada beliau dengan sebanyak-banyaknya.” Ya Allah, berilah shalawat kepada Nabi kita Muhammad serta kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya, dan berilah salam yang banyak. Ya Allah, ampunilah orang-orang mukmin dan mukminah, orang-orang muslim dan muslimah, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Ya Allah, jauhkanlah dari kami bencana, wabah penyakit, gempa bumi, kesengsaraan, dan kejelekan fitnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, khususnya dari negeri kami Indonesia dan seluruh negeri-negeri kaum muslimin. Ya Tuhan semesta alam. Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka. Tuhan kami, kami telah merugikan diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. Wahai hamba-hamba Allah! Sesungguhnya Allah menyuruh kalian berlaku adil dan berbuat baik, memberi kepada kerabat dekat, dan melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan aniaya. Ia memberi nasihat kepada kalian agar kalian ingat, dan ingatlah Allah yang Maha Agung, maka Ia akan mengingat kalian, dan bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat-Nya, maka Ia akan menambahkan nikmat-Nya kepada kalian. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah yang terbesar.
(Tohir78)