Fakta Utama
– Informasi Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025, hingga saat ini masih menjadi isu yang memiliki banyak peminat.
Pasalnya, hingga saat ini jadwal tetap seleksi baru pada tahun 2025 belum juga diumumkan, selain mengandalkan informasi perencanaan pemerintah mengenai seleksi tersebut yang menjadi angin segar bagi para calon peserta.
Sementara itu, tidak lama yang lalu Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan bahwa mereka sedang merencanakan menerapkan sistem baru dalam seleksi nasional tahunan tersebut.
Aturan baru ini menjadi sangat krusial di tengah masyarakat, terutama para calon peserta, karena mencakup dua perubahan besar dalam sistem seleksi yang sama sekali berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Seperti rencana seleksi yang tidak lagi serentak dan nilai yang dapat digunakan selama dua tahun berturut-turut.
Lalu sebenarnya apa tujuan utama pemerintah dalam rancangan penerapan sistem baru CPNS 2025 ini?
Tujuan Perubahan Sistem CPNS 2025
BKN menegaskan bahwa sedang merancang sistem baru dalam penyelenggaraan seleksi nasional CPNS dan PPPK 2025.
Aturan baru ini menjadi sangat penting di tengah masyarakat, terutama bagi para calon peserta.
Karena dari sistem tersebut pasti akan ada dampak dan manfaat yang diperoleh oleh peserta, baik itu positif maupun bahkan negatif, jika telah secara resmi disetujui pemerintah.
Salah satu yang paling mendapat perhatian adalah proses seleksi yang tidak lagi serempak secara nasional seperti pada tahun-tahun lalu.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS dan Orientasi PPPK Kemenag tanggal 14 Juli 2025 lalu, Kepala BKN 2025 menjelaskan bahwa sistem baru tidak akan diadakan secara nasional serentak seperti tahun-tahun sebelumnya, dan hal ini memerlukan biaya yang cukup besar.
“Kami bahkan, ayah dan ibu, sedang merancang sistem ujian CPNS itu tidak bersamaan seperti sekarang. Tahun 2024-2025 ini kita menguji 6,6 juta orang untuk diterima 1 juta menjadi CPNS. Biayanya 1,1 Triliun untuk menguji, yang diterima hanya 1 Juta. Jadi sangat mahal ongkosnya,” kata Zudan.
Maka dari itu, BKN saat ini sedang meninjau sistem baru yang memungkinkan peserta CPNS 2025/2026 dapat mengikuti ujian kapan saja.
Dengan menghapus ujian nasional bersama, BKN berharap dapat menekan biaya, mengurangi kemacetan sistem, dan meningkatkan kelancaran administrasi.
Selanjutnya, sistem ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sistem baru ini kemungkinan hasil ujiannya berlaku selama dua tahun.
Hasil tes yang diterima peserta dapat digunakan selama 2 tahun, seperti tes TOEFL.
Dengan demikian, implementasinya masih menunggu finalisasi kebijakan BKN dan persetujuan dari instansi terkait.
Namun, jika dilaksanakan sesuai rencana, ini akan menjadi langkah besar menuju perekrutan CPNS yang lebih modern dan adaptif.
Selain itu, Kepala BKN, Prof. Zudan Arif juga menyampaikan bahwa peserta yang belum memenuhi passing grade pada bagian tertentu, Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dapat mengulang pada bagian yang tidak lulus.
Peserta ujian CPNS tidak perlu mengulang semua subtes, cukup bagian yang belum memenuhi nilai ambang batas saja.
Untuk ujian tes tetap menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test) pada waktu yang berbeda-beda sesuai kebutuhan peserta.
Selain itu, model baru ini hadir sebagai jawaban atas keluhan peserta selama ini, terutama mengenai waktu ujian yang kaku. Dengan sistem adaptif, seleksi CPNS dan PPPK menjadi lebih adil dan ramah peserta, khususnya bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas.
Dengan demikian, meskipun detail teknis dan jadwal pelaksanaannya belum diumumkan, BKN meminta masyarakat tetap mengupdate melalui kanal resmi.
Jika diterapkan dengan benar, ini bisa menjadi perubahan terbesar dalam sejarah rekrutmen Aparatur Sipil Negara di Indonesia.
Oleh karena itu, peserta diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar sistem baru berjalan dengan lebih mudah.
Sementara dalam sistem baru tersebut, peserta akan dikenalkan dengan metode Ujian Ulang Persial.
Lantas apa itu dan bagaimana cara kerjanya?
Konsep Ujian Ulang Parcial di CPNS 2025
Ujian ulang parsial dalam sistem baru CPNS 2025 adalah sebuah mekanisme seleksi yang memungkinkan peserta mengulang hanya subtes yang belum memenuhi ambang kelulusan, tanpa harus mengulang seluruh ujian dari awal.
Pada jenis ujian ini, peserta yang gagal dalam salah satu subtes seperti TIU, TWK, atau TKP hanya perlu mengulang bagian tersebut, sementara subtes yang telah lulus tetap diakui dan disimpan selama masa berlaku skor.
Selain itu, Hasil ujian CPNS 2025 akan berlaku selama dua tahun, mirip dengan sistem TOEFL, yang dapat digunakan untuk mendaftar formasi lain atau memperbaiki nilai dengan ujian ulang kapan saja, dengan nilai pada skor lama.
Sistem ini dianggap sebagai reformasi besar dalam seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN), dan bisa menjadi angin segar bagi peserta yang gagal secara tipis.
Namun seharusnya diperlukan sistem soal acak dan pengawasan ketat agar ujian ulang tidak dimanfaatkan untuk kecurangan, serta validitas dan konsistensi penilaian harus dijaga agar skor lama tetap relevan dengan standar terbaru.
Persiapan Ujian CPNS 2025/2026
Berikut ini, beberapa tips persiapan menghadapi CPNS 2025/2026 dengan sistem baru:
1. Persiapan Dokumen:
- Pahami persyaratan dokumen yang diperlukan: Pastikan Anda memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran, seperti KTP, KK, ijazah, transkrip nilai, pas foto, dan dokumen lain yang mungkin diminta oleh instansi yang Anda tuju.
- Siapkan dokumen digital: Dokumen-dokumen tersebut sebaiknya disiapkan dalam format digital yang sesuai (misalnya, JPG/JPEG untuk foto dan PDF untuk dokumen lain) dan dalam ukuran yang ditentukan.
- Periksa kembali kelengkapan dan keabsahan dokumen: Pastikan semua dokumen yang Anda siapkan sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan agar tidak ada kendala saat pendaftaran.
2. Pahami Materi Ujian:
- Pelajari materi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD): SKD mencakup Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
-
Pelajari materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB): SKB disesuaikan dengan formasi jabatan yang Anda lamar.
Cari informasi mengenai materi SKB untuk jabatan yang Anda pilih.
- Gunakan berbagai sumber belajar: Manfaatkan buku, video pembelajaran, atau platform online untuk mempelajari materi ujian.
3. Latihan Soal:
- Latihan soal SKD: Latihan soal-soal SKD dari tahun-tahun sebelumnya dapat membantu Anda memahami jenis soal dan meningkatkan kemampuan mengerjakan.
- Simulasi ujian: Lakukan simulasi ujian secara berkala untuk menguji kemampuan Anda dalam mengerjakan soal dalam kondisi waktu yang terbatas.
- Analisis hasil latihan: Setelah melakukan latihan, analisis hasil Anda untuk mengetahui bagian mana yang masih perlu ditingkatkan.
4. Persiapan Fisik dan Mental:
- Jaga kesehatan: Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang prima dengan menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
- Kelola stres: Persiapkan diri secara mental untuk menghadapi tekanan selama proses seleksi. Jika diperlukan, carilah dukungan dari orang terdekat atau psikolog.
- Tetap tenang saat ujian: Saat ujian berlangsung, usahakan untuk tetap tenang dan fokus pada soal yang sedang dikerjakan.
5. Hal-hal Lain yang Perlu Diperhatikan:
- Pilih formasi yang tepat: Pilihlah formasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda.
- Ikuti perkembangan informasi: Terus pantau informasi terbaru mengenai pendaftaran dan pelaksanaan tes CPNS melalui portal resmi BKN.
- Manfaatkan bimbingan belajar: Jika diperlukan, Anda dapat mengikuti bimbingan belajar CPNS untuk mendapatkan materi yang lebih terstruktur dan latihan soal yang intensif.
Benarkah bisa memilih jadwal seleksi sendiri?
Ini belum dijelaskan secara rinci, mengingat Sistem Baru Seleksi CPNS 2025 ini masih dalam tahap penyusunan dan rencana yang sedang disusun kembali.
Namun jika ketetapan tersebut benar adanya, ini menjadi berita baik bagi peserta.
Karena setiap peserta dapat memilih jangka waktu yang diinginkan untuk melaksanakan ujian, karena tidak lagi menggunakan waktu serentak seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang musiman.
Selain itu, hal ini juga dapat memberikan dampak positif terkait waktu dan kesiapan peserta yang lebih fleksibel dalam mengikuti ujian, dengan jangka waktu yang ditentukan pemerintah sesuai nilai TOEFL yang berlaku hanya dua tahun atau dua kali seleksi.
Kode akan menerima sedikit kuota setelah satu tes
Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai jumlah kebutuhan formasi yang akan diterima dalam seleksi tahun berikutnya.
Namun jika ditafsirkan dari pernyataan Prof Zudan mengenai kuota dan masalah biaya, jelas pemangkasan kuota peserta dalam satu kali seleksi pasti akan terjadi, yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2024-2025 ini kita menguji 6,6 juta orang untuk diterima 1 juta menjadi CPNS. Biayanya 1,1 Triliun untuk menguji, yang diterima hanya 1 Juta. Jadi sangat mahal ongkosnya,” kata Zudan.
Jika demikian, sudah dipastikan dan diprediksi akan ada pemangkasan yang jauh di bawah angka 6,6 juta peserta tersebut.
Aturan Sudah Resmi Ditetapkan Pemerintah?
Belum ada informasi terbaru mengenai proses resmi persetujuan pemerintah, baik dari MenPAN-RB maupun BKN sendiri, mengenai rencana ini.
Karena, rencana ini masih dalam tahap perencanaan lanjutan yang masih harus dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah.
Hal ini terlihat dari pernyataan Kepala BKN Zudan Arif yang menjelaskan bahwa pihaknya sedang merancang sistem ujian baru CPNS 2025.
Yang secara tidak langsung menjelaskan bahwa belum ada kelanjutan resmi mengenai hal ini.
Namun demikian, peserta sudah harus bersiap dengan ketentuan yang ada, mengingat ini menjadi kode dan pengingat dari pihak Pemerintah dalam penataan sistem CPNS pada seleksi di tahun berikutnya.
(*)
Baca artikel FaktaUtamalainnya di
Berita Google